Mengenal Implan Gigi dan Risiko Pemasangannya -->

Iklan Semua Halaman

Mengenal Implan Gigi dan Risiko Pemasangannya

Jumat, 27 Desember 2024


Implan gigi (dental implants) merupakan prosedur penanaman akar gigi buatan yang bentuknya seperti baut pada rahang. Seperti diketahui akar gigi penting untuk menopang gigi. Karena itu, implan gigi dilakukan untuk menopang mahkota dari gigi buatan.


Bahan pembuatan impan gigi umumnya dari titanium. Pastikan saat memasang implan gigi, Anda dibantu oleh dokter gigi spesialis bedah mulut. 


Manfaat Pemasangan Implan Gigi 


Pemasangan implan gigi dilakukan untuk mengganti satu atau dua gigi yang tanggal. Hal ini bisa disebabkan karena gigi berlubang, infeksi, penyakit gusi maupun disebabkan oleh cerdera. 


Pemasangan implan tidak hanya karena fungsi estetika, tetapi juga karena untuk mengembalikan fungsi gigi seperti untuk mengunyah makanan. 


Kelebihan Implan Gigi


Proses pemasangan implan gigi merupakan bagian dari pemasangan gigi palsu. Selain implan juga terdapat proses pemasangan gigi tiruan jembatan (dental bridge) dan gigi palsu yang dapat dilepas pasang. 


Dari ketiga jenis gigi palsu tersebut, implan gigi memiliki kelebihan karena sifatnya yang lebih kuat sehingga tidak perlu khawatir gigi akan bergeser. Selain itu juga lebih nyaman saat berbicara dan lebih terlihat seperti gigi asli. 


Selain itu, sistem implan gigi bisa bertahan seumur hidup dan tidak memerlukan penggantian lagi. Bandingkan dengan jenis gigi palsu lainnya yang memerlukan penggantian setidaknya 7-15 tahun.  


Proses Pemasangan Implan Gigi 


Sebuah gigi palsu terdiri dari implan gigi yang berfungsi selayaknya akar gigi, lalu mahkota gigi buatan, serta bagian yang juga penting yaitu penyangga (abutment) yang berfungsi untuk menghubungkan implan dan mahkota gigi. 


Sayangnya tidak semua orang bisa memasang implan gigi. Mereka yang diijinkan memasang implan gigi harus: 


  • Memiliki tulang rahang yang tumbuh sempurna serta rahang yang tidak cacat.
  • Mulut dan gusinya dalam keadaan sehat
  • Penderita diabetes, leukimia, juga penderita gangguan tulang tidak disarankan karena dapat mengganggu proses penyembuhan tulang. 
  • Perokok, terutama perokok berat juga tidak disarankan mengikuti proses implan gigi. 


Proses pemasangan implan gigi lebih rumit dibandingkan pemasangan gigi palsu lainnya. Dokter akan memeriksa gigi dengan saksama yaitu dengan foto rontgen, serta membuat model tiga dimensi dari gigi dan tulang rahang pasien. Tidak hanya itu, dokter juga akan melihat kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. 


Setelah proses pemeriksaan yang lengkap tersebut, barulah dokter menyusun rencana pemasangan dan perawatan implan.