Komentar
Aktualita.co - Era digital melahirkan sejumlah idola baru dengan banyak pengikut di medsos. Mereka kerap disebut influencer. Tak hanya mengunggah konten menarik, para influencer ini dipercaya bikin review hingga endorsement produk.
Fenomena ini terkait dengan digital marketing yang membantu para pengusaha menemukan pasar sesuai target audiens di industri ekonomi kreatif. Dengan jangkauan luas dan tertarget, kampanye atau merek dapat dikenalkan ke publik.
Tidak banyak orang di era saat ini yang bisa mengubah kekurangannya menjadi sebuah kelebihan yang unik dan dapat diingat oleh khalayak umum. Seperti yang telah diperjuangkan oleh Deri Kamaludin yang saat ini dikenal oleh publik sebagai konten kreator dan influencer review, komedi dan traveling.
Sejumlah kontennya pun berhasil mencuri perhatian warganet hingga memiliki 300 ribu followers di Tiktok.
Perjuangan pria kelahiran Bandung ,28 Juli 1996 itu sungguh tidak mudah. Tidak seperti perempuan pada umumnya, justru dirinya harus terlebih dahulu berdamai dengan dirinya sendiri.
Bahkan, setelah melalui proses yang panjang, Deri sapaan akrabnya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.
“Justru setelah melalui proses itu, aku merasa bahwa hate comment itu penting. Tapi kadang banyak dari kita kalo ada komen kurang baik malah nggak jadi ngonten,” jelasnya
.
Menekuni dunia konten kreator yang berfokus pada konten juga bukan perkara mudah bagi Deri. Diri juga butuh waktu untuk mengeksplorasi kemampuannya sekaligus mencari keunikan yang ada pada dirinya.
Pria berparas tampan itu juga hobi fotografi, berkat hobinya yang ia tekuni ,ia pernah mewakili Pos Indonesia dalam ajang kontes foto memperoleh juara favorit “ Soeka-Soeka Fotografi” yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN dalam memperingati 26 Tahun Kementerian BUMN.
Pasalnya Kementerian BUMN mengadakan lomba fotografi untuk seluruh karyawan BUMN dan anak perusahaan BUMN. Selain itu ia membeberkan keseruannya saat membuat konten traveling. Selain bisa menikmati keindahan tempat baru yang ia kunjungi, juga bisa bertemu para followersnya di tiap daerah.
“Sebenarnya sulitnya harus menemukan keunikan kita, ya harus konsisten juga. Tapi seru juga saat ngonten sambil traveling”, tutupnya.