Dalam proses instalasi fluid, valve atau katup memiliki fungsi untuk mengatur jumlah aliran yang melewati sebuah pipa. Valve lazim digunakan dalam industri yang berhubungan dengan mengalirkan liquid (cairan). Selain itu valve juga digunakan untuk mengatur tekanan, temparatur dan mencegah pembalikan arah fluida.
Dalam keseharian tidak hanya industri besar yang
membutuhkan valve. UMKM maupun rumah tangga juga bisa menggunakan valve. Misalnya
pada kompor gas dan saluran keran air.
Dengan pertimbangan efesiensi, perlunya
otomatisasi, alasan keamanan, maka untuk mengatur katup tersebut digunakanlah control valve. Perlu diketahui terdapat control valve otomatis
dan ada pula yang manual.
Control valve mengacu pada proses kontrol. Di
dalamnya dilengkapi beberapa komponen seperti bodi valve, aktuator, serta positioner.
Alat inilah yang berfungsi untuk memodifikasi
aliran atau besarnya tekanan. Ini sekaligus menjadi pengarur akhir dalam sebuah
proses.
Berdasarkan cara
kerjanya, valve terdiri dari
dua jenis. Pertama yaitu linear motion yang bekerja dengan sistem naik
turun (up-down). Untuk jenis ini kita mengenal globe control valve dan
gate control valve.
Kedua, valve yang
bekerja dengan sistem putaran (rotary motion). Untuk jenis ini misalnya
butterfly control valve, ball control valve dan plug control valve.
Penggunaan control valve juga akan menghemat
sumber daya. Hal ini dimungkinkan karena tidak ada sumber daya yang terbuang
percuma karena adanya pengaturan otomatis dari control valve. Penggunaan
control valve secara tidak langsung juga menjadi bagian dari gaya hidup ramah
lingkungan yang menghemat sumber daya alam seperti air.
Tips Memilih Control Valve
1. Ketahui Tujuan Penggunaan Control Valve
Masing-masing
control valve memiliki karakteristik untuk tugas berbeda. Misalnya digunakan
untuk mengendalikan aliran, mengatur tekanan atau temparatur.
2. Pastikan ukuran pipa
Ukuran dan
jenis konektor penting diperhatikan saat memilih control valve. Penting untuk
memastikan apakah valve dapat dihubungan dengan pipa secara benar sehingga bisa
berfungsi dengan efektif. Di pasaran terdapat beberapa konektor seperti
konektor sistem ulir, konektor pengelasan, serta konektor snap-fit.
3. Perawatan yang Mudah
Pilihlah
control valve yang memiliki perawatan mudah sehingga nilai efesiensinya tinggi
jika dihitung berdasarkan nilai produksi.
Perhatikan
material body valve. Material yang digunakan harus tahan terhadap fluida yang
memiliki sifat korosif, juga abrasif tetapi ditunjang dengan nilai yang
ekonomis.
Suplier Control Valve di Indonesia
Salah satu
supplier valve di Indonesia ialah PT Arita Prima Indonesia Tbk. Perusahaan yang
berdiri sejak tahun 2000 ini telah berpengalaman dalam impor, distribusi dan
servis produk valve, fitting, instrumentation dan juga control.
Jangkauan
cabang Arita yang tersebar di 47 tempat membuat perusahaan mampu menjangkau
pelanggan yang luas di Indonesia. Arita juga menjadi perusahaan yang
memungkinkan konsumen di Indonesia bisa mendapatkan produk berkualitas dunia
seperti JF Arita, Bells, Q-Flex, Clorius, Ari Armaturen, dan beragam produk
berkualitas lainnya.
Tak hanya
itu, perusahaan ini juga menyedikan beragam produk pendukung industri seperti
minyak dan gas, kelapa sawit, pengolahan air, bangunan hingga pertambangan dan
energi.
Dalam
distribusi valve, PT Arita Prima Indonesia Tbk juga menjadi perusahaan valve
pertama yang berhasil go public yaitu sejak tahun 2013. Hal ini menunjukkan
komitmen PT Arita Prima Indonesia Tbk untuk menjadi perusahaan terdepan dalam
penyediaan valve di Indonesia.
Tak hanya
pada penyediaan produk, perusahaan juga menyediakan layanan seperti Internet of
Things (IoT), optimalisasi IPAL, Water Analysis, dan beragam layanan penting
lainnya.
Untuk
mendukung itu semua, perusahaan
memiliki divisi penjualan, 8 divisi
support produk serta 14 anak perusahaan.
Dedikasi PT Arita Prima Indonesia Tbk tersebut di atas menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyediakan produk berkualitas dari merek terpercaya di samping menyediakan layanan dan solusi inovatif bagi pelanggannya.