AKTUALITA.CO - Sejarah Hari Komik dan Animasi Nasional dimulai pada pagelaran Pekan Komik dan Animasi Nasional (PKAN) yang berlangsung pada 6-12 Februari 1998. Acara PKAN ini diadakan oleh Depdiknas di Galeri Nasional Jakarta. Perlu diketahui, pemerintah secara rutin mengadakan PKAN.
Acara PKAN bertujuan untuk membangkitkan
kesadaran masyarakat tentang komik Indonesia yang pernah berjaya dan
membangkitkan industri komik dan animasi di Indonesia. Dirjen Kebudayaan Depdiknas saat
itu, Edi Sedyawati serta beberapa komikus dan animator senior mengusulkan agar
komik dan animasi lokal punya momen yang bisa diperingati setiap tahun.
Akhirnya, di hari terakhir Pekan Komik dan Animasi Nasional diresmikanlah
tanggal 12 Februari sebagai perayaan insan komik dan animasi Tanah Air.
Beberapa
pihak sempat mempermasalahkan penggunaan 12 Februari sebagai Hari Komik dan Animasi. Salah satunya Beng
Rahadian, pendiri Akademi Samali. Menurutnya, tanggal 12 Februari dicanangkan
tidak dalam konteks sejarah komik Tanah Air yang monumental. Dia mencontohkan
momentum tersebut, misalnya tanggal terbitnya komik strip pertama berjudul 'Put
On' atau RA Kosasih yang dianggap sebagai Bapak Komik Indonesia.
Sejarah Penting Komik Indonesia
1931 : surat
kabar Sin Po memuat cerita seri tokoh Put On karya Kho Wang Gie. Komik strip
ini dianggap sebagai komik pertama di media cetak Indonesia. Put On menginspirasi banyak komik strip
lainnya sejak tahun 30an sampai 60-an seperti pada Majalah Star(1939-1942) yang
kemudian bertukar menjadi Star Weekly. Sementara itu di Solo, Nasroen A.S.
membuahkan karya komik stripnya yang berjudul Mentjcari Poetri Hidjaoe melalui
mingguan Ratu Timur.
Akhir tahun 1940-an : Sekitar akhir tahun 1940an, banyak komik-komik dari Amerika yang disisipkan sebagai suplemen mingguan suratkabar. Diantaranya adalah komik seperti Tarzan, Rip Kirby, Phantom and Johnny Hazard. Kemudian penerbit seperti Gapura dan Keng po dari Jakarta, dan Perfects dari Malang, mengumpulkannya menjadi sebuah buku komik.
1950-an : Pemberontakan
Pangeran Diponegoro Karya Abdulsalam di harian Kedaulatan Rakyat,
Yogyakarta. Salah satunya berjudul “Kisah Pendudukan Jogja”, bercerita tentang
agresi militer Belanda ke atas kota
Yogyakarta. Komik ini kemudian dibukukan oleh harian “Pikiran Rakyat” dari Bandung.
Sebagian pengamat komik berpendapat bahwa inilah buku komik pertama-tama oleh
artis komik Indonesia.
1950an :
Lahir beragam komik Indonesia yang terinpirasi superhero Amerika Serika misalnya
Sri Asih (1954), Gundala (1969), Godam (1969), Siti Gahara, Puteri Bintang,
Garuda Putih and Kapten Comet.
Momentum Penting Animasi Indonesia
Adapun
animasi pertama Indonesia yang tercacat adalah Si Doel Memilih yang tayang
tahun 1955. Animasi ini dibuat oleh seorang seniman bernama Dukut Hendronoto
(pak Ook) yang dikirim Presiden Soekarno untuk belajar di Walt Disney. Sekadar
informasi, sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memuat iklan
Walt Disney.
1970 : Studio animasi pertama di Indonesia Anima Indah berdiri. Pak Raden atau Suryadi merupakan sutradara film animasi yang cukup produktif.
1970 : TVRI
sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia mulai memutar film animasi dari
luar kemudian diciptakan animasi pertama Indonesia dengan judul Si Huma
produksi PPFN ( Pusat Produksi Film Nasional ).