Kepala daerah tersebut ditangkap bersama tiga orang lainnya dari berbagai unsur, termasuk pihak swasta.
"Ya benar, KPK telah membawa empat orang ke Jakarta dari kegiatan tangkap tangan yang dilakukan kemarin di Palembang dan Muara Enim, Sumsel," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan ketika konfirmasi, Selasa (3/9).
Profil Bupati Muara Enim
Ahmad Yani terpilih menjadi Bupati Muara Enim pada 2018 lalu. Ahmad Yani berpasangan dengan Juarsah dan meraih 96.571 suara atau 33,58 persen. Ia mengalahkan tiga pasangan lainnya. Kemenangan ini sempat diwarnai protes dari tiga pasangan kandidat lainnya yang menyebut telah terjadi proses money politics.
Lahir di Jakarta, 10 November 1965, Ahmad Yani maju di Pilkada Muara Enim didukung oleh koalisi Partai Demokrat, PKB dan juga Partai Hanura.
Seperti diketahui, Ahmad Yani sebelumnya adalah Anggota DPRD Sumsel dari Partai Demokrat dan juga Ketua DPC Partai Demokrat Muara Enim.
Adapun pasangannya Juarsah adalah Wakil Ketua DPW PKB Sumsel.
Dengan latar belakang tersebut, sebenarnya Ahmad Yani - Juarsah adalah pemain baru di Muara Enim mengingat mereka berkiprah di Provinsi Sumatera Selatan.
Sumber: Kompas.id |
Sebelum terjun di dunia politik, Ahmad Yani berlatar belakang pengusaha. Ia merupakan pengusaha jasa Konsultan dan Enginering di beberapa perusahaan nasional dan menjabat sebagai Direktur dan Komisaris.
Program Anti Korupsi
Tertangkapnya Ahmad Yani sebenarnya cukup mengagetkan karena ia memiliki sejumlah kebijakan anti korupsi.
Misalnya saja Bupati Muaraenim Ahmad Yani mengeluarkan keputusan Bupati Muaraenim Nomor : 660/KPTS/lnspektorat/2018 tentang Rencana Aksi Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi Pemerintah Kabupaten Muaraenim Tahun 2018-2019 dan Satuan Tugas Pelaksana Rencana Aksi.
Pada hari anti korupsi internasional di bulan Desember 2018 lalu juga Bupati Muaraenim Ahmad Yani menggagas Ikrar Anti Korupsi bersama-sama di Kabupaten Muaraenim.