Walau begitu, rupanya Hanung sebagai sutradara punya alasan mengapa memilih Mawar de Jongh. Mawar punya modal kuat untuk memerankan Annelies. Yakni, mata. Hanung menuturkan, di novel, Annelies digambarkan seperti kristal. Cantik, tapi memiliki sisi rapuh. Dan, kerapuhan itu kali pertama tampak lewat mata.
’’Begitu melihat Mawar, dia memiliki mata yang mengandung dialog panjang sekali tentang tragedi,’’ terang Hanung.
Untuk bisa menjalankan peran tersebut dengan baik. Mawar de Jongh harus menghadapi tantangan yang tak mudah. Diantaranya adalah cara berpakaian, cara berbicara, dan cara berjalan yang sangat berbeda dengan apa yang dia jalani saat ini.
Saat syuting, Mawar harus mengenakan gaun panjang yang tentunya membuatnya lebih sulit berjalan. Walau lahir sebagai perempuan berdarah Indonesia (Medan) - Belanda, Mawar tetap harus kursus bahasa Belanda dan Jawa.
Sebelum film Bumi Manusia, Mawar Eva de Jongh telah membintangi sejumlah film diantaranya Promise (2017), London Love Story 2 (2017), Tumbal The Ritual (2018), Serendipity (2018).
Karirnya di dunia entertainmen dimulai sejak ia masih sangat belia. Saat ia masih TK ia telah berhasil menang di ajang model. Ia juga telah membintangi FTV pertamanya saat masih kelas 4 SD.
Mawar de Jongh semakin bersinar saat menyandang gelar Miss Celebrity Indonesia tahun 2015. Beberapa gelar juara modeling yang pernah diikutinya diantaranya menjadi pemenang Cardinal Award" 2015 dan menyandang Juara 2 dalam "Puteri Pariwisata Tanah Karo" tahun 2015.
Tak puas, Mawar de Jongh juga memperlihatkan bakatnya di dunia tarik suara. Heartbeat (bersama Julian Jacob) dan Mabuk & Judi (Cover Cucu Cahyati) adalah dua single yang telah dirilisnya.
Biodata Mawar Eva de Jongh
Nama Lengkap : Mawar Eva de Jongh
Tempat/Tanggal Lahir : Haarlem, 26 September 2001
Pendidikan :
SMP Methodist 1 Medan
SMA di Bekasi