Besarnya potensi makanan ringan ini, membuat banyak industri dari negara lain masuk ke Indonesia mulai dari China, Malaysia, Thailand, Jepang, hingga Korea.
Jangan lupa juga, saat ini banyak selebriti yang terjun di bisnis makanan ringan repacking. Di satu sisi ini menjadi tanda bahwa industri makanan ringan ini bertumbuh. Dan jangan takut bersaing dengan mereka karena biasanya target market mereka berbeda.
Ada banyak cara untuk mulai terjun di industri makanan ringan. Salah satunya menjajal usaha snack repacking. Pada dasarnya usaha ini, kita hanya membeli snack dari pemasok. Bukan kita sendiri yang memproduksinya. Kita hanya berfokus pada kemasan dan penjualan.
Keunggulan sistem ini, kita bisa memfokuskan sumberdaya dan perhatian kita ke packing dan penjualan. Sedangkan untuk produksi makanan ringan cukup kita kontrol agar hasilnya memuaskan.
Lalu bagaimana cara memulai industri makanan ringan repacking dan berapakah modal yang dibutuhkan untuk mencoba usaha industri makanan ringan?
Mencari Pemasok
Pemasok ini adalah kunci awal agar kita bisa terjun di bisnis makanan ringan repacking. Karena itu, temukanlah pemasok tetap untuk usaha kita.Sebaiknya, selain bahwa pemasok itu bisa memasok dalam jumlah besar, ia juga harus bisa mempertahankan kualitas. Jangan sampai kualitas tiap produksi berbeda-beda.
Jika telah memiliki pemasok tetap, binalah komunikasi yang baik dengan pemasok. Edukasi pula mereka tentang kebersihan pada proses produksi. Sehingga ketika usaha kita bertumbuh, kita dan pemasok bertumbuh bersama.
Tak perlu membeli terlalu banyak di awal. Belilah sesuai dengan kapasitas penjualan kita karena snack bukan makanan yang tahan lama.
Kita juga harus memperhatikan transportasi dan penyimpanan agar tidak mudah rusak.
Kemasan adalah Kunci
Sebagai sebuah industri repacking, tentu yang kita inginkan adalah branding. Kita menginginkan produk kita menjadi produk yang dikenal namanya sama dengan produk-produk skala industri lainnya.Sehingga mau tidak mau, kemasan makanan ringan kita harus memiliki desain yang baik dan menarik di mata konsumen. Sebaiknya kita menyewa jasa desain profesional untuk membuat desain kemasan kita. Memang harganya agak mahal, tetapi kemasan ini akan menjadi identitas produk makanan kita dalam jangka waktu lama. Juga menjadi "penarik" pertama konsumen apakah akan mencoba produk kita atau bukan.
Soal kemasan, juga harus diperhatikan untuk mencantumkan beberapa hal berikut misalnya nama produk, nama perusahaan, berat bersih, tanggal kadaluarsa, komposisi dan kandungan nutrisi. Jika telah memiliki setidaknya ijin PIRT tentu jauh lebih baik.
Untuk produksi kemasan makanan pilihlah kemasan yang cocok untuk makanan, karena berkaitan dengan keamanan pangan. Di pasaran harga cetak kemasan berkisar antara Rp. 1200 - Rp. 1500/kemasan dengan jumlah minimal pemesanan 500-1000.
Mesin yang Dibutuhkan
Untuk berbisnis snack repacking yang dibutuhkan sebenarnya cukup alat yang sederhana. Paling utama adalah alat untuk menutup kemasan. Kita bisa menggunakan Hand Sealed. Harga mesin hand sealed dipasaran berkiras Rp.200 ribu - Rp. 300.000.Untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen, kita juga membutuhkan alat untuk menambahkan kode expire di kemasan. Kita bisa menggunakan
Expired Date Machine. Harga alat pencap expire date ini berkisar Rp 900.000an.
Sebagai industri rumah tangga, dua alat itu sudah cukup untuk membuat produk kita terlihat menyamai produk-produk pabrikan.
Untuk Anda yang ingin melakukan pengemasan dengan metode vakum atau makanan yang disegel kedap udara, bisa membeli alat Vacuum Sealer yang harganya sekitar Rp. 1.500.000.
Adapun untuk Anda yang memproduksi kemasan botol, atau kardus dan ingin membungkusnya dengan plastik bisa menggunakan alat Shrink Packing Machine With Heat Gun dengan harga Rp. 2,3 jutaan.
Strategi Pemasaran
Produk makanan ringan kita bisa dijual dengan cara dititipkan pada koperasi atau warung-warung tetangga. Kita juga bisa menjualnya secara online.Ikut juga pameran dan kegiatan-kegiatan bazaar yang sesuai dengan target pasar kita.
Jangan lupa membangun kemitraan misalnya dengan sistem reseller. Jika telah berhasil membangun reseller maka penjualan akan bertambah dengan cepat.