Aktualita.co - Film "Boundless Love" yang kini tengah
digarap dengan pengambilan lokasi syuting di Kota Bandung diharap bisa
meningkatkan sineas muda kota ini berkreasi sambil mempromosikannya ke
dunia internasional.
"Tentu kita sambut baik karena Kota Bandung dijadikan
lokasi film Boundless Love yang bisa memotivasi para sineas muda
berkreasi disektor film," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, di lokasi syuting film "Boundless
Love" di sebuah rumah di jalan Kencana Bandung, yang hingga Selasa
(10/1) terus berlangsung.
Dengan alasan itu, lanjutnya, maka Kota Bandung tidak kalah
dengan Kota lain setingkat regional ASEAN seperti Kuala Lumpur,
Bangkok dan kota lainnya. tentu akan menjadi tantangan dan motivasi kuat
bagi para sineas muda khususnya dari Kota Bandung.
"Saya kira ini bisa menjadikan alasan para sineas muda
khususnya agar hasil karyanya bisa 'Go Internasional'. Sekaligus
membuktikan para sineas kita tidak kalah hebat dengan sineas negara
lain," tuturnya.
Film yang diberi judul “Boundless Love” ini diangkat dari
kisah nyata romansa percintaan dua muda mudi yang berasal dari latar
belakang budaya, agama dan bahasa yang sangat berbeda. Seorang teknisi
Tiongkok yang bekerja di anak perusahaan Shenhua Group di Indonesia,
PLTU PT. GH EMM di Palembang yang bernama Chen Chang jatuh cinta dengan
gadis Indonesia berdarah Batak yang bernama Nova.
Kisah cinta mereka bertemu pada titik ditemukannya sebuah
diari yang berisi catatan dan guratan rindu antara dua sejoli yang
memiliki latar belakang sama seperti mereka, seorang lelaki Indonesia
jatuh cinta dengan gadis dari Tiongkok, dan kisah cinta tersebut terjadi
pada 50 tahun yang lalu.
Film Boundless Love digarap oleh sutradara Wang Yimin. Wang Yimin sendiri telah meraih lebih dari 60
jenis penghargaan di dalam dan luar negaranya sendiri, beberapa
diantaranya seperti:
Sutradara terbaik kategori film berbahasa Mandarin di Miami Film Festival Sutradara pendatang terbaik di China Image Film Festival Film terbaik dan naskah terbaik di Berlin Chinese Film Festival
“Offspring of Mount Tianshan” mendapat penghargaan sebagai
Film terbaik di International Film & Photography Festival di
Indonesia
Adapun produsernya, Nova Tentunata merupakan lulusan Peking University jurusan Jurnalis dan Art
10 tahun di Beijing sebelum pulang ke Indonesia di tahun 2013. Aktif di bidang pertukaran budaya antara Indonesia dan Tiongkok terutama di bidang perfilman. Ia juga aktif mempromosikan film Indonesia ke festival di Tiongkok. Tercatat, Nova pernah membawa sejumlah film ke Tiongkok seperti SALAWAKU,
Cek Toko Sebelah, #66, The Raid2, Aisyah, My Stupid Boss, Surat dari
Praha