KomentarDalam kesempatan itu, pasangan Abdul Aziz Qahhar ini menuturkan, peringatan Maulid sebagai momen untuk memperkuat pengamalan ajaran Rasulullah. Ia menekankan kekuatan yang telah diwariskan Nabi Muhammad SAW dalam pembangunan bangsa di masa kini.
"Kita bisa mengusir Belanda yang menjajah 350 tahun dan Jepang yang menjajah selama 3,5 tahun dengan semangat bambu runcing. Tapi sekarang intervensi moral tidak bisa lagi dilawan dengan bambu runcing. Alhamdulillah kita dibekali kekuatan oleh Nabi Muhammad yang mampu menangkal itu," jelasnya.
Sebab, lanjut NH, perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat memicu kemerosotan moral dalam masyarakat. Misalnya informasi yang mencekoki keseharian masyarakat melalu handphone tidak lepas dari hal negatif.
"Intervensi moral ini banya bisa dilawan oleh keimanan kepada Allah swt. Itulah kekuatan pertama yang diajarkan Nabi Muhammad," tuturnya.
Lebih lanjut, Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini menguraikan kekuatan dari Nabi Muhammad SAW ialah kekuatan di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Di bidang ekonomi, menurut NH, anjuran Nabi Muhammad untuk melakukan zakat dan infaq dapat mensejahterakan perekonomian rakyat.
"Kekuatan sosial mengedepankan silaturahmi, agar hubungan harmonis antar sesama umat manusia dapat terjaga. Semakin banyak silaturahmi, insya Allah rejeki makin dipermudah," bebernya.
"Keempat, pilar kekuatan politik. Jauh sebelum deklarasi HAM, rasul sudah membuat Piagam Madinah yang mengatur tentang negara, hubungan antara muslim dan non muslim," lanjutnya.
Ketua Harian Golkar ini pun menekankan agar berpegang teguh pada empat pilar ajaran Rasul dalam menciptakan hubungan baik antar sesama manusia serta mendorong kesejahteraan daerah.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini turut dihadiri oleh Bupati Bone, A Fahsar M Padjalangi, Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle, Ketua DPRD Bone, Andi Akbar Yahya, dan Camat Cenrana, Andi Adnan. (**)