Aktualita.co – Politik itu
biasanya selalu riweuh, rakyat yang
tak berdosa menjadi korban. Spanduk-spanduk yang berkeliaran di jalan-jalan,
kampanye bohong, ke pasar pura-pura baik sama rakyat, dan janji-janji politik
yang tak perrnah habis jadi santapan
Politisi, seolah olah bohong itu wajib atau sunnah
muakkad.
Melalui Deklarasi Kyai
Matdon dan Taufik (Kyamat) sebagai “pasangan” Bakal Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat 2018, Kyamat mengajak para politisi dan rakyat berpikir
jernih menjelang Pilkada Jabar nanti.
“Ulah bohong
wae ka rakyat, rakyat sudah minum air mata berabad-abad, kalian akan
bertanggung jawab di akhirat kelak,” ajak Kyamat, Rabu (30/8) saat aksi performance art di depan Gedung Sate Bandung.
Namun ternyata deklarasi
Kyamat hanyalah performance art,
tidak mencalonkan serius untuk Jabar, Kyamat hanya mengingatkan saja bahwa birahi kekuasan akan berakibat
fatal dan bahaya bagi rakyat. Jika politik kotor terus menerus maka jangan
salahkan rakyat jika suatu saat mereka memilih Golput. Kalau rakyat Golput
semua maka negara terancam bubar.
Menurut mereka, memilih
pemimpin itu gambling bagi rakyat,
karena setelah terpilih rakyat tidak tahu apakah pemimpin itu baik untuk lima tahun ke depan atau hanya
gimick saja dan terus menerus gumasep
dengan caranya sendiri.
Rakyat sekarang sudah
mulai tahu, melihat akhlak calon
pemimpin, apakah mereka terlibat
kriminal, korupsi, cabul dan lain-lain. Memilih pemimpin itu sama halnya dengan memilih batu akik, memilih
dengan hati.
“Nah, untuk membangun
rezim demokratis yang kuat dan melembaga, setelah runtuhnya rezim otoriter dan
situasi politik tidak menentu. Perlu dijalankan konsolidasi demokrasi sebagai
upaya merawat stabilitas dan persistensi demokrasi,” paparnya.
Dan demokrasi bisa
terkonsolidasi bila aktor-aktor politik, partai politik, kelompok kepentingan,
elemen-elemen masyarakat dan yang lainnya, menganggap tindakan demokratis
sebagai alternatif utama untuk meraih kekuasaan, dan tidak ada aktor atau
kelompok yang mempunyai klaim veto terhadap tindakan pembuat keputusan yang
sudah terpilih secara demokratis.
Maka, pungkasnya, selamat
Pilkada Jabar, berpolitiklah dengan gembira, jangan pilih pasangan Kyamat,
karena tidak akan mencalonkan diri sebagai apapun.(Buddy Wirawan)